Kamis, 26 Desember 2013

INFO BEASISWA

Persyaratan untuk menjadi penerima Djarum Beasiswa Plus Tahun 2013/2014

· UMUM :
1.     Sedang menempuh Tingkat Pendidikan Strata 1 (S1) pada semester IV dari semua disiplin ilmu.
2.     IPK minimum 3.00 pada semester III.
3.     Dapat mempertahankan IPK minimum 3.00 hingga akhir semester IV.
4.     Aktif mengikuti kegiatan organisasi baik di dalam maupun di luar Kampus.
5.     Tidak sedang menerima beasiswa dari pihak lain

· ADMINISTRASI :
1.     Mengisi Form Pendaftaran secara online di website ini
2.     Fotocopy Kartu Hasil Studi semester III.
3.     Fotocopy sertifikat kegiatan organisasi/surat keterangan aktif berorganisasi.
4.     Surat keterangan dari Kampus tidak sedang menerima beasiswa dari pihak lain.
5.     Satu lembar foto ukuran 4 x 6 cm berwarna memakai jas almamater.

·          PENDAFTARAN : 7 April - 31 Mei 2013
·         Daftar Perguruan Tinggi Program Djarum Beasiswa Plus
·        
·         TES SELEKSI : 1 Juni - 20 Agustus 2013
·         Tes Potensi Akademik (TPA) dan Wawancara.
·        
·         VERIFIKASI : 21 Agustus - 30 Agustus 2013

Memastikan kandidat yang lolos tes seleksi dapat mempertahankan IPK minimum 3.00 pada akhir semester IV.
·        
·  PENGUMUMAN : 31 Agustus 2013
Dapat dilihat di website ini dan juga tersedia di Bagian Kemahasiswaan Kampus. 
·  MASA AKTIF : 1 September 2013 - 31 Agustus 2014
 
http://djarumbeasiswaplus.org/beswandjarum/12/3/

Kamis, 12 Desember 2013

Inikah Surga ?

Pagi ini hari terasa pilu, entah ada apa, aku tak tahu. Ku mulai aktivitas seperti biasa, hari ini tidak ada materi perkuliahan. Ingin sekali aku menatap orang tuaku, kapan aku bisa bertemu dengan mereka? sudah lebih dari 1 tahun aku tidak bertemu, sesekali bertemu kita pasti cekcok, ada saja persoalan yang dipermasalahkan. Namun, aku tidak dapat membohongi nuraniku sendiri, jika aku sangat merindukan keluargaku.

            “Rasa merindukanMu begitu menusuk.” Ungkapku saat memandang foto kami di dinding kamar.

Berulang kali ku coba menghubungi ayahku dengan panggilan suara, namun tidak ada jawaban dari beliau, dan ketika aku menghubungi ibuku dengan panggilan suara pula, terdengar jawaban

            “Kenapa Re? Uang bulananmu kurang? Ibu lagi sibuk! kamu kalau ada yang mau dibahas, hubungi enyang putri aja. Yasudah, Kamu baik-baik sayang. “

            Tutt tuut tuuttt

Belum sempat aku melontarkan suara, ibu sudah memutuskan panggilan suaraku. Aku tidak mau berlarut-larut dalam keterpurukan yang sudah menjadi akar dikehidupanku. Sejak kecil aku hidup bersama nenekku, ayah dan ibu sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing, mereka bekerja mati-matian dengan harapan aku bahagia dengan materi yang berlimpah dan surge duniawi yang indah. Ya tapi, adakah mereka tahu tentang perasaanku?

Mentari sudah memberikan suryanya untuk menemani langkahku menuju rumah nenek, dengan teratur nada-nada indah bernyanyian, suara sang penguasa jalanpun tak kalah mendunya.

            “nek neneek ! “ kusapa dan kuketuk pintu rumah nenek, namun tak kunjung ada jawaban.

Kutunggu di depan teras rumah, tak lama terlihat ibu-ibu dengan wajah penuh harap menggandeng anak kecil kurus, hitam dan terlihat ada luka basah pada lutut kirinya sedang memikul karung.

            “permisi mau ambil sampah mbak. “

Sungguh air mata ini tak menetes, tapi batinku sungguh teriris, ku jawab dengan berat hati.

            “iya bu, silahkan ! “ jawabku.

Tak lama ketika ibu itu memilah sampah yang akan dibawanya,

“ Ibu, Lapaar bu, kapan kita makan “ ujan si anak.

“ sabar nak, sebentar lagi ibu dapat uang, terus beli makan. Sabar ya, ibu kerja dulu.  “

Jawab ibu dengan kebijaksanaannya.

“ Adik, ini kakak ada roti, adik mau ? “ aku menghampiri si adik sambil memberikan sebungkus roti untuknya.

“ Lo merepotkan, maav ya mbak merepotkan. Bilang apa nak? “ jawab ramah si ibu.

“ Terima kasih mbak “ jawab si anak dengan wajah polosnya

“ Tidak merepotkan kok buk, iya sama-sama adik. Dihabiskan ya ? ibuk, maav boleh saya bersihkan lukanya ? kebetulan profesi saya sebagai tenaga kesehatan bu. “ pintaku untuk membersihkan luka si anak.

“ maav merepotkan ya mbak? Iya mbak tidak apa-apa, syukurlah ada tenaga kesehatan sebaik mbak. Semoga dipermudah mbak karirnya. Amin “

“ terima kasih banyak bu, “ sambil membersihkan luka pada si anak

“ bapaknya kerja ya bu? “ tanyaku kepada si ibu.

“ enggak mbak, bapak Dinda sudah di surga, sejak dinda dalam kandungan. “

Semakin tersesali pertanyaan yang telah kuberikan kepada si Ibu. Kucoba mengalihkan pembicaraan, tak ingin aku melanjutkannya, aku tidak sanggup mendengar cerita dari ibu yang tegar ini.

“sudah dik, sudah mendingan, jangan sampai kena air ya dik? lekas sembuh adik cantik. “

“ mbak saya mau cari sesuap nasi lagi. Terima kasih banyak atas bantuan mbak “ jawab si ibu sambil menggandeng putri cantiknya.

Aku hanya tercengang dan tak mampu membendung air mataku. Bagaimana bisa aku mengeluh dengan keadaanku  sekarang, sementara aku sudah dibekali orangtuaku ilmu yang bermanfaat, ilmu kesehatan. Dimana seharusnya aku mampu  menyelamatkan bukan malah menyakiti, terlebih menyakiti perasaanku sendiri dengan seni kehidupan yang akan menghantarkanku menuju kehidupan masa depan yang lebih mencekam.

Rabu, 04 Desember 2013

Konsep Dasar Epidemiologi Penyakit

Konsep Dasar Epidemiologi Penyakit | Blogkesmas

Home's Healthy

Rumah pada dasarnya merupakan tempat hunian yang sangat penting bagi kehidupan setiap orang. Rumah tidak sekedar sebagai tempat untuk melepas lelah setelah bekerja seharian, namun didalamnya terkandung arti yang penting sebagai tempat untuk membangun kehidupan keluarga sehat dan sejahtera. Rumah yang sehat dan layak huni tidak harus berwujud rumah mewah dan besar namun rumah yang sederhana dapat juga menjadi rumah yang sehat dan layak dihuni Rumah sehat adalah kondisi fisik, kimia, biologi didalam rumah dan perumahan sehingga memungkinkan penghuni atau masyarakat memperoleh derajat kesehatan yang optimal. Untuk menciptakan rumah sehat maka diperlukan perhatian terhadap beberapa aspek yang sangat berpengaruh, antara lain: 
rumah-sehat1
1. Sirkulasi udara yang baik.
2. Penerangan yang cukup.
3. Air bersih terpenuhi.
4. Pembuangan air limbah diatur dengan baik agar tidak menimbulkan pencemaran.
5. Bagian-bagian ruang seperti lantai dan dinding tidak lembab serta tidak terpengaruh pencemaran seperti bau, rembesan air kotor maupun udara kotor.
Persyaratan Kesehatan Rumah Tinggal menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 829/Menkes/SK/VII/1999 adalah sebagai berikut:
1. Bahan Bangunan
a. Tidak terbuat dari bahan yang dapat melepaskan zat-zat yang dapat membahayakan kesehatan, antara lain sebagai berikut :
· Debu Total tidak lebih dari 150 µg m3
· Asbes bebas tidak melebihi 0,5 fiber/m3/4jam
· Timah hitam tidak melebihi 300 mg/kg
b. Tidak terbuat dari bahan yang dapat menjadi tumbuh dan berkembangnya mikroorganisme patogen.
c.  Memiliki pondasi dan konstruksi yang cukup kuat dan aman untuk penghuni di dalamnya serta dibuat dari bahan bangunan yang tahan lama, mudah untuk dipelihara, terdapat jaringan listrik dan bersifat tahan api.
2. Komponen dan penataan ruang rumah
Komponen rumah harus memenuhi persyaratan fisik dan biologis sebagai berikut:
a. Lantai kedap air dan mudah dibersihkan
b. Dinding
· Di ruang tidur, ruang keluarga dilengkapi dengan sarana ventilasi untuk pengaturan sirkulasi udara
· Di kamar mandi dan tempat cuci harus kedap air dan mudah dibersihkan
c. Langit-langit harus mudah dibersihkan dan tidak rawan kecelakaan
d. Bumbung rumah yang memiliki tinggi 10 meter atau lebih harus­ dilengkapi dengan penangkal petir
e. Ruang di dalam rumah harus ditata agar berfungsi sebagai ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan, ruang tidur, ruang dapur, ruang mandi dan ruang bermain anak.
f. Ruang dapur harus dilengkapi dengan sarana pembuangan asap.
3. Pencahayaan
Pencahayaan alam atau buatan langsung atau tidak langsung dapat menerangi seluruh bagian ruangan minimal intensitasnya 60 lux dan tidak menyilaukan.
4. Kualitas Udara
Kualitas udara di dalam rumah tidak melebihi ketentuan sebagai berikut :
a. Suhu udara nyaman berkisar antara l8°C sampai 30°C
b. Kelembaban udara berkisar antara 40% sampai 70%
c. Konsentrasi gas SO2 tidak melebihi 0,10 ppm/24 jam
d. Pertukaran udara
e. Konsentrasi gas CO tidak melebihi 100 ppm/8jam
f. Konsentrasi gas formaldehide tidak melebihi 120 mg/m3
5. Ventilasi
Luas penghawaan atau ventilasi a1amiah yang permanen minimal 10% dari luas lantai.
6. Binatang penular penyakit
Tidak ada tikus bersarang di rumah.
7. Air
a. Tersedia air bersih dengan kapasitas minmal 60 lt/hari/orang
b. Kualitas air harus memenuhi persyaratan kesehatan air bersih dan air minum sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
8. Tersediannya sarana penyimpanan makanan yang aman dan hygiene.
9. Limbah
a. Limbah cair berasal dari rumah, tidak mencemari sumber air, tidak menimbulkan bau dan tidak mencemari permukaan tanah.
b. Limbah padat harus dikelola agar tidak menimbulkan bau, tidak menyebabkan pencemaran terhadap permukaan tanah dan air tanah.
c. Mampu menunjang kondisi kesehatan tiap penghuninya. Contoh di tiap ruangan tersedia penerangan dan tidak lembab, terpenuhinya jaringan air bersih dan air minum, terdapat pembuangan sampah, salura air pembuangan air kotor/limbah rumah tangga dan sebagainya.
10. Kepadatan hunian ruang tidur
Luas ruang tidur minimal 8m2 dan tidak dianjurkan digunakan lebih dari dua orang tidur dalam satu ruang tidur, kecuali anak dibawah umur 5 tahun.


Masalah perumahan telah diatur dalam Undang-Undang pemerintahan tentang perumahan dan pemukiman No.4/l992 bab III pasal 5 ayat l yang berbunyi “Setiap warga negara mempunyai hak untuk menempati dan atau menikmati dan atau memiliki rumah yang layak dan lingkungan yang sehat, aman , serasi, dan teratur”
Bila dikaji lebih lanjut maka sudah sewajarnya seluruh lapisan masyarakat menempati rumah yang sehat dan layak huni. Rumah tidak cukup hanya sebagai tempat tinggal dan berlindung dari panas cuaca dan hujan, Rumah harus mempunyai fungsi sebagai :
1. Mencegah terjadinya penyakit
2. Mencegah terjadinya kecelakaan
3. Aman dan nyaman bagi penghuninya
4. Penurunan ketegangan jiwa dan sosial 


Sumber:
Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 829 Menkes SK/VII/1999 Tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan
Ditjen P2MPLM, Petunjuk Tentang Perumahan dan Lingkungan Serta Penggunaan Kartu Rumah, 1995.

Jumat, 29 November 2013

Psikologi Kesehatan

PENGERTIAN DAN DEFINISI PSIKOLOGI


Psikologi berasal dari perkataan Yunani ‘psyche’ yang artinya jiwa, dan ‘logos’ yang artinya ilmu paengetahuan. Jadi secara etimologi(menurut arti kata) psikologi artinya ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik maengenai macam-macam gejalanya’ prosesnya maupun latar belakangnya. Dengan singkat disebut ilmu jiwa
Sebagai ilmu pengetahuan, psikologi juga mempunyai sifat-sifat yanh dimiliki oleh ilmu pengetahuan pada umumnaya. Karena itu psikologi mempunyai:
  1. Obyek tertentu
  2. Metode penyelidikan tertentu
  3. Sistematik yang teratur sebagai hasil pendekatan terhadap obyeknya.
Secara umum psikologi diartikan ilimu yang mempelajari tingkah laku manusia. Atau ilmu yang mempelajari tentang gejal-gejala jiwa manusia
Diantara pengertian yang dirumuskan oleh para ahli itu antara lain sebagai berikut:
1. Menurut Dr. Singgih Dirgagunarsa:
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia
2. Plato dan Aristoteles, berpendapat bahwa:
Psikologi ialah ilmi pengetahuan yang mempelajari tentang hakiakat jiwa serta prosesnya sampai akhir
3. John Broadus Watson,
Memandang psikologi eksperimental berpendapat bahwa psikologi sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku nampak(lahiriah) daengan menggunakan metode observasi yang obyektif terhadap rangsang dan jawaban(respons)
4. Withelm Wundt,
Tokoh psikologi eksperimental berpendapat bahwa psikologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari penglaman-pangalaman yang timbul dalam diri manusia, seperti perasaan pancaindra, fikiran, merasa(feeling) dan kehendak
5. Woodworth dan marquis
Psikologi ialah: ilmu pengetahuan yang mempelajari aktivitas individu dari sejak masih dalam kandungan sampai meninggal dunia dalam hubungannya dengan alam sekitar
6. Knight and knight
‘Psychologi may be defined as the systematic study of experience and behavior human and anima, normal and abnormal, individual and sosial’
7. Hilgert
‘Psychologi my bedefined as the science htat studies the behevior of men and other animal’
8. Ruch
‘Psykologi is sometimes defined as the study of man, but this definition is too broad. The truth is that psychologi is partly biologi cal science and partly a social sscience, overlapping these two major areas and relating them each other
Dari hal diatas dapat disimpulkan bahw pengertiqn psychologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari semua tinhgkah laku dan perbuatan aindividu, dalam mana individu individu tersebut tidak dapat dilepaskan dari lingkungannya

Pengertian Kesehatan

Kesehatan adalah kondisi umum dari seseorang dalam semua aspek. Ini juga merupakan tingkat fungsional dan / atau efisiensi metabolisme organisme, sering secara implisit manusia.

Pada saat berdirinya Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada tahun 1948, kesehatan didefinisikan sebagai "keadaan lengkap fisik, mental, dan kesejahteraan sosial dan bukan hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan"

Hanya segelintir publikasi telah difokuskan secara khusus pada definisi kesehatan dan evolusi dalam 6 dekade pertama.
Beberapa dari mereka menyoroti kurangnya nilai operasional dan masalah diciptakan dengan menggunakan kata "lengkap." Lain menyatakan definisi, yang belum diubah sejak 1948, "hanya yang buruk."

Pada 1986, WHO, dalam Piagam Ottawa untuk Promosi Kesehatan, mengatakan bahwa kesehatan adalah "sumber daya bagi kehidupan sehari-hari, bukan tujuan dari kehidupan.

Kesehatan adalah konsep yang positif menekankan sumber daya sosial dan pribadi, serta kemampuan fisik." Klasifikasi sistem seperti WHO Keluarga Klasifikasi Internasional (WHO-FIC), yang terdiri dari Klasifikasi Internasional Berfungsi, cacat, dan Kesehatan (ICF) dan Klasifikasi Internasional Penyakit (ICD) juga menentukan kesehatan.

Secara keseluruhan kesehatan dicapai melalui kombinasi dari fisik, mental, dan kesejahteraan sosial, yang, bersama-sama sering disebut sebagai "Segitiga Kesehatan"

Psikologi Kesehatan

Pengertian penyakit adalah sesuatu yang dimiliki Organ
Pengertian illnes adalah sesuatu yang dimiliki oleh seseorang

Tujuan ilmu psikologi kesehatan adalah membantu pasien mengatasi masalah yang dialami secara mental dan sosialnya. penyakit itu membuat orang menjadi down secara psikologis dan hal ini harus dibantu untuk mengatasi masalah yang sedang dialaminya. dengan ini masalah yang bisa dilakukan adalah dengan cara konsultasi untuk body and mind.

Evolusi Displin Ilmu Kesehatan


eberagaman ilmu yang mendasari ilmu kesehatan masyarakat menjadikan Ilmu Kesehatan Masyarakat itu menjadi ilmu yang multidisiplin.
Secara luas, disiplin ilmu yang menopang ilmu kesehatan masyarakat, atau sering disebut sebagai pilar utama Ilmu Kesehatan Masyarakat ini antara lain :
1. Epidemiologi.
2. Biostatistik/Statistik Kesehatan.
3. Kesehatan Lingkungan.
4. Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku.
5. Administrasi Kesehatan Masyarakat.
6. Gizi Masyarakat.
7. Kesehatan Kerja.
Mengingat masalah kesehatan masyarakat adalah multikausal, maka pemecahanya harus secara multidisiplin, dengan pengembangan dan pendekatan beberapa aspek. Dengan beberapa aspek yang luas tadi, maka cakupan kegiatan baik langsung maupun tidak untuk mencegah penyakit (preventif), meningkatkan kesehatan (promotif), terapi (terapi fisik, mental, dan sosial) atau kuratif, maupun pemulihan (rehabilitatif) kesehatan (fisik, mental, sosial) adalah bentuk-bentuk upaya kesehatan masyarakat.
Secara garis besar, upaya kesehatan yang dapat dikategorikan sebagai penerapan ilmu kesehatan masyarakat antara lain sebagai berikut :
a. Pemberantasan penyakit, baik menular maupun tidak menular.
b. Perbaikan sanitasi lingkungan
c. Perbaikan lingkungan pemukiman
d. Pemberantasan Vektor
e. Pendidikan (penyuluhan) kesehatan masyarakat
f. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
g. Pembinaan gizi masyarakat
h. Pengawasan Sanitasi Tempat-Tempat Umum
i. Pengawasan Obat dan Minuman
j. Pembinaan Peran Serta Masyarakat [soepri]

Sumber :
Soekidjo Notoatmojo, Prof, Dr. (2007), Kesehatan Masyarakat, Ilmu dan Seni, Rineka Cipta, Jakarta.